Implementasi Penguatan Pendidikan Aksara Melalui Gerakan Literasi Dan Bimbingan Konseling

Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Gerakan Literasi dan Bimbingan Konseling Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Gerakan Literasi dan Bimbingan Konseling
sumber foto : cerdasberkarakter. kemdikbud. go. id

Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Gerakan Literasi dan Bimbingan Konseling


Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Gerakan Literasi

Gerakan literasi merupakan kegiatan mengasah kemampuan mengakses, memahami, mengolah, dan memanfaatkan isu secara kritis dan cerdas berlandaskan kegiatan membaca, menulis, menyimak, dan berbicara untuk menumbuh kembangkan huruf seseorang menjadi tangguh, kuat, dan baik.

Berbagai kegiatan tersebut dilaksanakan secara terpola dan terprogram sedemikian rupa, baik dalam kegiatan-kegiatan berbasis kelas maupun kegiatan-kegiatan berbasis budaya sekolah, dan komunitas masyarakat.

Dalam konteks kegiatan Penguatan Pendidikan Karakter berbasis kelas, kegiatan-kegiatan literasi sanggup diintegrasikan ke dalam kegiatan pembelajaran dan mata pelajaran yang ada dalam struktur kurikulum.

baca juga :

Gerakan Literasi, Setiap guru sanggup mengajak akseptor didik membaca, menulis, menyimak, dan mengomunikasikan secara teliti, cermat, dan sempurna ihwal suatu tema atau topik yang ada di banyak sekali sumber, baik buku, surat kabar, media sosial, maupun media-media lain. Dalam korelasi ini dibutuhkan ketersediaan sumber-sumber isu di sekolah, antara lain buku, surat kabar, dan internet. Oleh lantaran itu, keberadaan dan peranan pojok baca, perpustakaan sekolah, dan jaringan internet menjadi penting untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran.

Kreativitas guru merupakan faktor penting dalam menyajikan kegiatan dan kegiatan membaca, menulis, menyimak, dan berbicara secara cerdas, semoga akseptor didik sanggup menginternalisasi nilai-nilai konkret yang terkandung di dalamnya.

Pembiasaan membaca buku non-pelajaran selama lima belas menit sebelum pelajaran dimulai, sebagaimana diatur dalam Permendikbud No. 23 ihwal Penumbuhan Budi Pekerti perlu menjadi salah satu alternatif untuk menumbuhkan dan memulai gerakan literasi di sekolah.

Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Layanan Bimbingan dan Konseling

Penguatan Pendidikan Karakter bisa dilakukan secara terintegrasi melalui pendampingan siswa dalam melalui bimbingan dan konseling. Peranan guru BK tidak terfokus hanya membantu akseptor didik yang bermasalah, melainkan membantu semua akseptor didik dalam pengembangan ragam potensi, meliputi pengembangan aspek belajar/akademik, karier, pribadi, dan sosial. 

Bimbingan dan konseling di sekolah dilaksanakan secara kolaboratif dengan para guru mata pelajaran, tenaga kependidikan, maupun orang bau tanah dan pemangku kepentingan lainnya. Keutuhan layanan bimbingan dan konseling diwujudkan dalam landasan filosofis bimbingan dan konseling yang memandirikan, berorientasi perkembangan, dengan komponen-komponen kegiatan yang meliputi (1) layanan dasar, (2) layanan responsif, (3) perencanaan individual dan peminatan, dan (4) dukungan sistem (sesuai Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014 ihwal Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah).

Lima nilai utama PPK yaitu religius, nasionalis, gotong royong, mandiri, dan integritas sangat sejalan dengan filosofi bimbingan dan konseling yang memandirikan. Peran dan tanggung jawab bimbingan dan konseling dalam PPK yaitu pengembangan sikap jangka panjang yang menyangkut lima nilai utama tersebut sebagai kekuatan nilai pada langsung individu di dalam menyebarkan potensi di bidang belajar, karier, pribadi, dan sosial.

baca juga:

Pendidikan huruf berbasis layanan bimbingan dan konseling sanggup diselenggarakan melalui layanan-layanan berikut.

1. Layanan Dasar

Layanan dasar yaitu pendampingan yang diperuntukkan bagi seluruh akseptor didik (konseli) melalui kegiatan pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok untuk menyebarkan sikap jangka panjang dalam pengembangan sikap belajar, karier, pribadi, dan sosial. 

Nilai-nilai utama Pendidikan Karakter diidentifikasi dan diintegrasikan ke dalam pengembangan sikap belajar/akademik, karier, pribadi, dan sosial yang dikemas ke dalam topik atau tema tertentu dan dituangkan ke dalam Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling (RPLBK).

Layanan dasar merupakan momen utama BK yang paling memungkinkan integrasi nilai-nilai utama PPK ke dalam layanan bimbingan dan konseling. Integrasi nilai-nilai utama PPK ke dalam pengembangan sikap belajar, karier, pribadi, dan sosial sanggup ditempuh dengan langkah-langkah
berikut.
  1. Kembangkan dan pilih nilai utama (atau unsur-unsur nilai utama) yang relevan dengan bidang pengembangan belajar, karier, pribadi, atau sosial.
  2. Kembangkan topik-topik atau tema satuan layanan yang mengandung sikap nilai utama PPK dan sikap belajar, karier, pribadi, atau sosial. Petakan ke dalam kegiatan semester/tahunan.
  3. Kembangkan RPLBK sesuai standar dan kebutuhan secara kontekstual.
  4. Implementasikan RPLBK bermuatan nilai-nilai utama PPK melalui sistem peluncuran (delivery systems) bimbingan dan konseling. Di dalam implementasi RPLBK bisa berkolaborasi dan/atau dikolaborasikan dengan kegiatan PPK berbasis lainnya.

2. Layanan Responsif

Layanan responsif yaitu kegiatan yang diperuntukkan bagi akseptor didik tertentu, baik individual maupun kelompok, yang memerlukan pinjaman segera semoga akseptor didik tidak terhambat dalam pencapaian tugas-tugas perkembangannya. 

Bantuan diberikan melalui konseling,konsultasi, kolaborasi, kunjungan rumah, dan alih tangan (pengalihan penanganan konseli pada jago lain lantaran sudah di luar kewenangan konselor/guru BK). 

Nilai-nilai utama PPK diinkorporasikan dalam proses pemberian pinjaman baik secara individual maupun kelompok.

baca juga:

3. Layanan Perencanaan Individual dan Peminatan

Layanan ini dimaksudkan untuk membantu setiap akseptor didik dalam pengembangan talenta dan minatnya, melalui pemahaman diri, pemahaman lingkungan, dan pemilihan kegiatan yang cocok dengan talenta dan minatnya. Nilai-nilai utama PPK diinkorporasikan dalam proses pemahaman diri dan penguatan pilihan serta pembelajaran dalam pengembangan talenta dan minat. Pembelajaran sebagaimana disebutkan, lebih merupakan tanggung jawab guru mata pelajaran atau bidang yang sesuai dengan minat akseptor didik.

4. Dukungan Sistem

Dukungan sistem terkait dengan aspek administrasi dan kepemimpinan sekolah di dalam mendukung layanan bimbingan dan konseling untuk memperkuat PPK. Dukungan sistem ini termasuk di dalamnya kebijakan, ketenagaan, dana, dan fasilitas.

Demikian mengenai Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Gerakan Literasi dan Bimbingan Konseling, semoga bermanfaat.

sumber : Pedoman Penguatan Pendidikan Karakter

0 Response to "Implementasi Penguatan Pendidikan Aksara Melalui Gerakan Literasi Dan Bimbingan Konseling"

Posting Komentar