Keterkaitan Pendidikan Aksara Anak Sekolah Dengan Penerapannya Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Karakter seringkali diartikan sebagai hal yang menempel dalam diri insan semenjak lahir. Adapun cakupan elemennya, umumnya mencakup etika, moral, serta serangkaian nilai-nilai yang berafiliasi dengan watak dan tingkah laris seseorang.
Kepribadian yang telah tertanam dengan berpengaruh semenjak kecil juga tidak lepas dari dampak keluarga dan lingkungan yang berperan penting dalam pembentukannya. Sehingga diharapkan waktu yang usang untuk mengenali baik buruknya abjad seseorang.
Nah, terkait dengan pendidikan abjad anak sekolah yang akhir-akhir ini sedang digalakkan oleh pemerintah. Tak lain hal tersebut merupakan wujud dari kepedulian pemerintah dan pihak yang bersangkutan dalam membenahi tatanan moral di Indonesia yang semakin bobrok dalam beberapa tahun terakhir ini.
5 tahun ke belakang saja, anda bisa dengan gampang menemukan serangkaian kasus yang turut menyeret sampaumur serta anak-anak di anak-anak sebagai tersangkanya. Hal ini tentu mengundang perhatian baik dari orang tua, guru, maupun forum yang secara khusus menangani permasalahan anak.
Faktor Pendukung Dan Penghambat Pendidikan Karakter Anak Sekolah
Berkaca dari fenomena ini, pemerintah melalui banyak sekali forum sengaja menjalin kerjasama untuk melancarkan pendidikan abjad anak sekolah ini semoga nantinya bisa berjalan dengan baik. Sementara ini, sekolah dianggap sebagai forum formal yang bisa mengemban dan menyukseskan aktivitas andalan tersebut.
Pendidikan yang merupakan wadah pembentukan abjad bangsa diharapkan bisa menjangkau aktivitas andalan ini. Guru dan masyarakat juga diajak untuk berpartisipasi dengan melibatkan pendidikan ke arah yang lebih mengutamakan watak dan moral generasi muda, sehingga mereka yang notabene calon pemimpin tidak akan terbawa arus negatif globalisasi.
Ya, globalisasi sebagai keadaan yang memungkinkan setiap orang dari banyak sekali cuilan dunia untuk bertemu, berkomunikasi, hingga membuatkan hal tertentu nyatanya memang tak pernah lepas dari dampak negatif yang mengancam moral para generasi muda. untuk itulah, sangat penting jikalau pendidikan abjad yang direncanakan ini dimulai dari praktek pendidikan abjad anak sekolah dalam kehidupan sehari-hari si anak terlebih dahulu.
Sebab gadget maupun media telekomunikasi yang ketika ini menjadi mediator paling gampang untuk anak menyerap dan mendapatkan budaya ajaib juga berpotensi mengganti tatanan budaya orang timur yang cenderung memiliki hukum dalam bertingkah laku, berkata, dan berinteraksi dengan lawan bicaranya.
Contoh kecil bisa dilihat dari cara berpakaian dengan memalsukan budaya barat yang tidak sesuai dengan nilai luhur nenek moyang bangsa Indonesia, lebih gandrung dengan produk luar, hingga upaya menanamkan hal-hal yang seharusnya tidak diterima anak-anak sebagai santapan harian mereka.
Itulah mengapa pendidikan abjad anak sekolah mencakup komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melakukan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesama, lingkungan maupun kebangsaan berupaya keras mencetak insan yang berkualitas.
Sosialisasi melalui forum pendidikan ini bersama-sama tak hanya menitikberatkan anak untuk memahami materi yang disampaikan, namun juga mengajari mereka semoga ulet dalam menggapai prestasi, dan menjadi pelaku perubahan atau agent of change. Entah itu bagi orang lain, lingkungan, maupun diri sendiri.
7 Manfaat Pendidikan Karakter Anak Sekolah
Pentingnya pendidikan abjad juga dijelaskan dalam UU No 22 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa : pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi penerima didik semoga menjadi insan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Sehingga sanggup disimpulkan bahwa pendidikan abjad anak sekolah ini dimaksudkan untuk menyaring nilai-nilai budaya bangsa lain yang positif untuk abjad warga negara Indonesia dan menghindari segala hal yang negatif semoga tidak merusak generasi muda.
Related Posts